Merespon dari regulasi pemerintah terkait hanya beberapa jenis pupuk yang disubsidi serta tingginya harga pupuk kimia non subsidi, kelompok 1 KKN Universitas Boyolali mengedukasi kelompok tani Dusun Karang Kidul desa Sidorejo, Kemalang, Klaten untuk beralih ke pupuk organik. Dengan menggandeng Dinas Pertanian Klaten, telah terselenggara acara penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah ternak, Minggu (3/12/2023).
Koordinator kelompok 1, Sarwoko menyampaikan, "Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan masyarakat Dusun Karang Kidul dapat mewujudkan swasembada pupuk dan melepaskan petani dari ketergantungan pupuk kimia. Selain untuk menjamin ketersediaan pupuk, dengan adanya program ini juga dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha bagi masyarakat Dusun Karang Kidul."
Limbah ternak warga yang sebelumnya tidak terpakai, dengan sedikit perlakuan dapat disulap menjadi sesuatu yang kaya manfaat. Cukup dengan menambahkan bahan strarter dan bahan pelengkap lainnya yang tentu sangat mudah dijumpai di sekitar masyarakat, limbah ternak dapat difermentasi dan siap menjadi pupuk organik yang efektif untuk tanaman holtikultura.
Sesi pertama diadakan penyuluhan dan edukasi pada masyarakat tentang manfaat pupuk organik, serta bahaya menebar limbah ternak ke lahan pertanian begitu saja tanpa adanya melalui proses fermentasi sebelumnya yang dimana justru berpotensi merusak tanah. Tingginya kandungan NH3 (Amonia) pada limbah ternak dapat berpotensi merusak zat hara pada tanah, dengan dilakukannya fermentasi terlebihi dahulu, bermanfaat dapat menekan kandungan NH3 pada limbah ternak sehingga dapat lebih efektif digunakan sebagai pupuk.
Sesi kedua dilanjutkan dengan pelatihan fermentasi limbah ternak hingga menjadi pupuk. Dengan formulasi dan takaran serta tata cara yang telah disiapkan, warga begitu antusias mengikuti tahap demi tahap proses pembuatan.
0 Komentar